Lintas Antropologi Budaya

 

Image

Antropologi budaya adalah cabang antropologi yang berfokus pada penelitian variasi kebudayaan di antara kelompok manusia. Antropologi budaya mengumpulkan data mengenai dampak proses ekonomi dan politik global terhadap realitas budaya lokal. Para antropolog budaya menggunakan berbagai metode, diantaranya pengamatan partisipatif (participant observation), wawancara dan survei. Penelitian antropologi budaya sering dikategorikan sebagai penelitian lapangan karena seorang antropolog harus menetap dalam kurun waktu yang cukup lama di lokasi penelitiannya.

Wawasan antropologis tentang “kebudayaan” antara lain mencerminkan reaksi terhadap wacana sebelumnya di dunia Barat, yang berdasarkan pada perlawanan antara “budaya” dan “alam”, di mana sejumlah manusia dianggap masih hidup dalam “keadaan alamiah”. Para antropolog menyatakan bahwa kebudayaan justru merupakan “alam manusia” dan semua manusia memiliki kemampuan untuk menyusun pengalaman, menterjemahkan penyusunan ini secara simbolis berkat kemampuan berbicara dan mengajarkan paham tersebut ke manusia lainnya.

Karena manusia mendapati kebudayaan melalui proses belajar enculturation dan sosialisasi, orang yang tinggal di tempat yang berbeda atau keadaan yang berbeda, akan mengembangkan kebudayaan yang berbeda. Para antropolog juga mengemukakan bahwa melalui kebudayaan, orang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara non-genetik, sehingga orang yang tinggal di lingkungan yang berbeda sering akan memiliki kebudayaan yang berbeda. Teori antropologi terutama berasal dari kesadaran dan minat akan perselisihan antara segi lokal (kebudayaan tertentu) dan global (kemanusiaan secara umum, atau jaringan hubungan antara orang di tempat atau keadaan yang berbeda).

Antropologi tidak dapat dipisahkan dari permasalahan kebudayaan, itu dikarenakan kebudayaan adalah kajian utama dari antropologi budaya. Disini juga telah dilampirkan beberapa contoh permasalahan kebudayaan yang terdapat di dalam negara kita, Indonesia.

1. Batik
Sungguh sangat menyakitkan hati bangsa Indonesia atas ulah negeri Jiran yang telah mengakui batik sebagai budayanya.Selain itu juga sangat meresahkan para perrajin Batik Indonesia. Bangsa ini harus menghapus baying-bayang yang meresahkan itu agar para perajin batik Indonesia dikemudian hari tidak perlu memberi royalty kepada Negara lain. Untuk melestarikannya, Pemerintah Indonesia akan menominasikan batik Indonesia untuk di kukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage).
2. Tari Pendet
Geram dan marah muncul dari masyarakat Indonesia menyikapi klaim kebudayaan yang dilakukan Malaysia. Berbagai asset budaya nasional dalam rentang waktu yang tak begiu lama,telah di klaim Negara Jiran, pola pengklaimannya pun dilakukan melalui momentum formal kenegaraan, seperti melalui media promosi “Visit Malaysia Year” yang disrlipkan kebudayaan nasional Indonesia..
3. Wayang Kulit
4. Angklung
5. Reog Ponorogo
6. Lagu Rasa Sayange
7. Bunga Raflesia Arnoldy
Klaim Malaysia terhadap Bunga Raflesia Arnoldy membangkitkan semangat Kelompok Peduli Puspa Langka Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang untuk melestarikan habitat flora langka itu.
8. Keris
9. Rendang Padang (Sumatera Barat)

Permasalahan-permasalahan diatas sangat hangat diperbincangkan akhir-akhir ini, dan sempat sempat menjadi topik utama yang begitu menarik perhatian. Setidaknya sebagai putra bangsa, kita haruslah memperkuat karakter dan menyelamatkan kebudayaan bangsa. Dan salah satu media untuk merealisasikannya, setidaknya sedikit banyak kita menguasai ilmu ini (antropologi budaya), dengan menguasainya, kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta mengetahui cara bagaimana menjadikan budaya berkembang dengan menjadikan nilai positif budaya sebagai acuan dan meninggalkan aspek negatif dari suatu kebudayaan.

Sumber:

http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/permasalahan-budaya-di-indonesia.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi_budaya

The Differences between Amerrican English and British English


bendera-AS-Jibiphotounion-jack

Here some differences between American English (US) and British English (UK). Check it out!

British English (BrE) is the form of English used in the United Kingdom. It includes all English dialects used in the United Kingdom. And American English (AmE) is the form of English used in the United States. It includes all English dialects used in the United States.

British and American English are the reference norms for English as spoken, written, and taught in the rest of the world. For instance, other member nations of the Commonwealth where English is not spoken natively, such as India, often closely follow British English forms, while many American English usages are followed in other countries which have been historically influenced by the United States, such as the Philippines. Although most dialects of English used in the former British Empire outside North America and Australia are, to various extents, based on British English, most of the countries concerned have developed their own unique dialects, particularly with respect to pronunciation, idioms and vocabulary. Chief among other English dialects are Canadian English (based on the English of United Empire Loyalists who left the 13 Colonies),[8] and Australian English, which rank third and fourth in the number of native speakers.

The three major differences between between American and British English are:

    Pronunciation – differences in both vowel and consonants, as well as stress and intonation
Vocabulary – differences in nouns and verbs, especially phrasal verb usage
Spelling – differences are generally found in certain prefix and suffix forms

The most important rule of thumb is to try to be consistent in your usage. If you decide that you want to use American English spellings then be consistent in your spelling (i.e. The color of the orange is also its flavour – color is American spelling and flavour is British), this is of course not always easy – or possible. The following guide is meant to point out the principal differences between these two varieties of English.

And here some examples for the differences of American English and British English in the application:

Use of the Present Perfect

In British English the present perfect is used to express an action that has occurred in the recent past that has an effect on the present moment. For example:

I’ve lost my key. Can you help me look for it?
In American English the following is also possible:
I lost my key. Can you help me look for it?

In British English the above would be considered incorrect. However, both forms are generally accepted in standard American English. Other differences involving the use of the present perfect in British English and simple past in American English include already, just and yet.

British English:

I’ve just had lunch
I’ve already seen that film
Have you finished your homework yet?

American English:

I just had lunch OR I’ve just had lunch
I’ve already seen that film OR I already saw that film.
Have your finished your homework yet? OR Did you finish your homework yet?

Possession

There are two forms to express possession in English. Have or Have got

Do you have a car?
Have you got a car?
He hasn’t got any friends.
He doesn’t have any friends.
She has a beautiful new home.
She’s got a beautiful new home.

While both forms are correct (and accepted in both British and American English), have got (have you got, he hasn’t got, etc.) is generally the preferred form in British English while most speakers of American English employ the have (do you have, he doesn’t have etc.)

The Verb Get

The past participle of the verb get is gotten in American English. Example He’s gotten much better at playing tennis. British English – He’s got much better at playing tennis.

Vocabulary

Probably the major differences between British and American English lies in the choice of vocabulary. Some words mean different things in the two varieties for example:

Mean: (American English – angry, bad humored, British English – not generous, tight fisted)

Rubber: (American English – condom, British English – tool used to erase pencil markings)

There are many more examples (too many for me to list here). If there is a difference in usage, your dictionary will note the different meanings in its definition of the term. Many vocabulary items are also used in one form and not in the other. One of the best examples of this is the terminology used for automobiles.

  • American English – hood
    British English – bonnet
  • American English – trunk
    British English – boot
  • American English – truck
    British English – lorry

Once again, your dictionary should list whether the term is used in British English or American English.

Prepositions

There are also a few differences in preposition use including the following:

  • American English – on the weekend
    British English – at the weekend
  • American English – on a team
    British English – in a team
  • American English – please write me soon
    British English – please write to me soon

Past Simple/Past Participles

The following verbs have two acceptable forms of the past simple/past participle in both American and British English, however, the irregular form is generally more common in British English (the first form of the two) and the regular form is more common to American English.

  • Burn
    Burnt OR burned
  • Dream
    dreamt OR dreamed
  • Lean
    leant OR leaned
  • Learn
    learnt OR learned
  • Smell
    smelt OR smelled
  • Spell
    spelt OR spelled
  • Spill
    spilt OR spilled

Spelling

Here are some general differences between British and American spellings:

Words ending in -or (American) -our (British) color, colour, humor, humour, flavor, flavour etc.
Words ending in -ize (American) -ise (British) recognize, recognise, patronize, patronise etc.

Source:

http://esl.about.com/od/toeflieltscambridge/a/dif_ambrit.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Comparison_of_American_and_British_English

Is Arabic Difficult to Learn?

 

Image

Is Arabic Language a hard language to learn?

This is a some causes why many people think than arabic is very hard to learn. This article has been writen by a American woman, she has an own prespective about Arabic langunage. Then the writer hope that they can change they negative prespective to be better.

So, we have to think again right now. Learn it and get the advantage or not.

When choosing which second language to learn, many people consider Arabic. They realize quickly, however, that Arabic is actually a rather difficult language to learn. But while learning the language can be challenging, there are actually a lot of practical benefits to be gained when one masters it. Arabic speakers are highly sought after for government and military jobs, and you will be one step ahead of the competition if you are already fluent in Arabic. You may be unmotivated to learn the language because of the difficulty, but once you understand why it is difficult, you may realize that the Arabic language is far from impossible to learn.

First of all, the Arabic language consists of 28 letters. These are not hard to learn, but then you must realize that a lot of the letters have different forms, depending on where they are in the word. After getting a grasp on the alphabet, you must train yourself to read from right to left vs. left to right. Once you get in the habit of reading right to left, you must remember that the written Arabic language does not contain vowels. This means that the word “tamaam” would be written “tmm”. It is often hard for beginners to read Arabic because all of the words that they just learned are now being written differently in front of them.

Grammar is another issue altogether. For instance, a present tense verb in Arabic has thirteen forms that must be learned, and each of them is commonly used. The verb usually comes before the object of the sentence, so that can get confusing too. Just like in Spanish, many words change based on the gender. When you add in the many unique sentence structure rules, it is easy to see why the Arabic language is considered difficult.

While learning to read and write Arabic, you will also be learning to speak it. On the surface, this does not sound difficult, but then you realize that there are many sounds in the Arabic language that are not present in English. You must learn to speak from the back of your throat in order to properly make some of the sounds required for speaking Arabic.

But while the Arabic language is hard to learn, those who master it feel a sense of pride and accomplishment that is unrivaled by learning most other languages. Plus, you can easily find a job with the government when you are fluent in Arabic, so the challenge is worth it.

Now, we learn something new about a language. There isn’t a hard language to learn. So, think again!

.

Source: http://languages.com/2013/02/18/is-arabic-difficult-to-learn/

 

1. Nabi Muhammad SAW

Image

Tokoh inspiratif dalam Islam kali ini akan diawali oleh Nabi dan Rasul akhir zaman, yakni Nabi Muhammad SAW.

Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar.

Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku ini merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun, sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya sebagai manusia.

Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur seantero alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi penyebar kepercayaan yang benar.

Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun 622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan.

Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur, serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif seantero Jazirah Arabia bagian selatan.

Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.

Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine, dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642.

Tapi, penaklukan besar-besaran –di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab– itu tidak menunjukkan tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di Spanyol.

Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu, hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam.

Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen. Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.

Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa dalam daftar. Ada dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda dengan Yudaisme), St. Paul merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Lama.

Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Tambahan pula dia “pencatat” Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu kepada Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan. Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani, pengaruh Muhammad dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.

Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku kekuatan pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.

Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13 yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa membuktikan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan

Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi -tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 – 1974. Sebaliknya bukanlah barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang mengambil langkah embargo minyak.

Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.

Sumber:Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat

© Copyright 2011 CorbisCorporation

KESADARAN AKAN MEMBUANG SAMPAH

LAM memiliki kekayaan yang begitu berlimpah bagi manusia, bahkan bagi semua mahluk hidup lainnya. Ketidakseimbangan alam akan membuat ketidakstabilan bumi sehingga kehidupan makhluk di bumi akan terancam. Apalagi, di zaman sekarang perkembangan di segala bidang telah menunjukan angka yang signifikan namun hal tersebut tidak diimbangi dengan kelestarian alam yang telah ada untuk manusia.

Di era milenium ini, lingkungan hidup telah terkikis karena ulah tangan tidak bertanggung jawab, salah satunya adalah membuang sampah sembarangan. Bagi sebagian orang, sampah mungkin dipandang hal biasa dan tidak dipedulikan. Namun, yang jadi masalah adalah ketika sampah tersebut dibuang sembarangan oleh seseorang, baik di jalan umum, sarana dan prasarana umum, maupun di aliran sungai. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah di beberapa titik, bila diumpamakan suatu penyakit, mungkin sudah sampai tingkat stadium empat.

Sampah terbagi dalam dua jenis, yaitu sampah organik dan non-organik. Penempatan tempat sampah biasanya juga dibedakan untuk kedua jenis sampah tersebut. Hal ini, guna memudahkan petugas kebersihan memilah sampah. Namun yang terjadi, terkadang seseorang merasa malas untuk membuang sampah di tempatnya, padahal tempat sampah hanya berjarak beberapa meter dari dia berada. Ini mengindikasikan, lemahnya kesadaran seseorang dalam menjaga kebersihan dan keasrian alam.

Padahal alam hadir dengan keelokan yang rupawan untuk manusia. Tanpa tatanan manusia, alam telah terbentuk dengan sendirinya. Namun yang terjadi sekarang, manusia telah mencoreng keelokan alam. Buang sampah sembarangan ketika sedang mengendarai kendaraan pun sering dilakukan masyarakat, bayangkan bila masyarakat lain mengikuti jejak tersebut. Alhasil, bumi akan penuh dengan lautan sampah. Tidak jarang ketika sampah menumpuk, yang keluar dari mulut manusia adalah keluhan dan hujatan.

Sosialisasi buang sampah pada tempatnya, dirasa kurang maksimal karena biasanya menggunakan spanduk dan pamflet saja. Seharusnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya disosialisasikan secara preventif dan melalui komunikasi tatap muka oleh pemerintah sehingga menimbulkan memori dan tersimpan dalam mindset masyarakat. Jika perlu, ada tindakan tegas kepada pelaku yang membuang sampah sembarangan namun bukan berarti mengenakan sanksi denda karena hal itu akan berbuntut masalah baru, yaitu korupsi. Yang dimaksud tindakan tegas adalah hukum kurungan langsung atau sanksi moral. Pembentukan satuan aparat pun dirasa perlu, agar fokus menangani masalah tersebut.

Lembaga yang berwenang menangani masalah sampah, yaitu  pemerintah, juga dirasa kurang memaksimalkan pelayanannya kepada masyarakat. Kedatangan truk sampah yang tidak tepat waktu tak jarang membuat banyaknya keluhan di masyarakat karena tumpukan sampah telah membusuk. Budaya kuat pun dirasa tidak ada sehingga memunculkan pesimisme di masyarakat kepada pemerintah.

Sampah yang busuk, dapat merusak kontur tanah dan berakibat rusaknya pohon-pohon. Bila tanah rusak akibat tercemar polusi dari sampah, bisa dikatakan menjadi malapetaka karena tanah merupakan penyangga kehidupan di bumi ini. Pasti semua mahluk hidup yang bergantung dengan adanya tanah akan mengalami ancaman dalam kelangsungan hidup. Dampak yang besar ini hanya karena kebiasaan kita membuang sampah sembarangan.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Lingkungan dan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 1988 tentang Kebersihan Lingkungan dalam Wilayah DKI Jakarta serta Perda Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Pembuang sampah ke sungai akan dikenakan sanksi pidana 10 hingga 60 hari kurungan atau denda dari Rp100 ribu hingga Rp20 juta. Namun yang terjadi, peraturan pemerintah tersebut seperti tidak dipedulikan oleh masyarakat. Entah ketidaktahuan tentang peraturan tersebut atau memang tidak peduli terhadap lingkungan hidup.

Membangun kesadaran masyarakat mengenai arti pentingnya membuang sampah, seharusnya menjadi fokus pemerintah dan masyarakat itu sendiri karena yang terjadi sekarang, perbandingan masyarakat yang sadar dan cuek dalam hal membuang sampah, 1:10 orang. Psikologi dalam individualitas sekarang ini dirasa meresahkan karena menjadi polemik. Kelestarian alam, tidak bisa dilestarikan hanya oleh beberapa orang saja, kerja sama antar masyarakat dalam skala besar dibutuhkan untuk menciptakan kelestarian alam.

Bila masalah sampah dibiarkan maka sudah pasti keseimbangan alam terganggu. Bisa dibuktikan sekarang ini, banjir di mana-mana, banyaknya penyakit yang timbul akibat banjir, bau yang menyengat, tanah longsor, bahkan polusi udara. Ketika banjir datang, masyarakat pun sudah tidak takut lagi, justru sudah berteman dengan banjir. Polemik yang berkepanjangan ini masih menjadi daftar pemerintah untuk diselesaikan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat di semua lapisan, dirasa perlu untuk menciptakan alam yang bersih dari sampah.

Jadi, kesadaran kita untuk membuang sampah pda tempatnya, harus digalakan mulai dini. Meski langkah kecil, namun, bila dilakukan bersama, alam yang indah dan bersih dari sampah, bukanlah impian semata. Karakter yang kuat untuk meyayangi bumi ini harus ditanamkan dari sekarang, untuk bumi yang lebih baik.

Sumber: klik disini.